Perkembangan teknologi yang pesat dalam beberapa dekade terakhir telah membawa transformasi signifikan bagi berbagai aspek kehidupan manusia. Konektivitas global yang meningkat, akses informasi yang mudah, dan kemudahan komunikasi telah membuka peluang baru bagi kolaborasi dan inovasi. Namun, di balik kemajuan ini, terdapat kekhawatiran yang semakin menguat, yaitu dampak teknologi terhadap rasa kebangsaan.

Teknologi Dianggap Berdampak Kurangi Rasa Kebangsaan

Beberapa pihak berpendapat bahwa teknologi justru mengurangi rasa kebangsaan. Argumen ini didasari oleh beberapa faktor. Pertama, eksplorasi informasi yang luas melalui internet memudahkan individu untuk terpapar budaya dan ideologi asing. Paparan yang berlebihan terhadap budaya lain dapat memicu homogenisasi budaya global, sehingga melemahkan identitas dan nilai-nilai lokal yang menjadi pondasi rasa kebangsaan.

Informasi yang tidak terverifikasi dan bias dapat memicu konflik dan polarisasi, menggerus rasa persatuan dan kesatuan bangsa.

Ketiga, globalisasi ekonomi yang didorong oleh teknologi memudahkan mobilitas dan migrasi manusia. Meskipun membawa manfaat bagi perekonomian, fenomena ini dapat memicu hilangnya identitas lokal dan kebudayaan. Generasi muda yang terpapar budaya global lebih cenderung mengadopsi nilai-nilai dan gaya hidup asing, menggeser orientasi mereka dari identitas nasional.

Namun, pandangan bahwa teknologi secara otomatis mengurangi rasa kebangsaan perlu dikaji lebih lanjut. Sebaliknya, teknologi juga dapat menjadi alat yang ampuh untuk memperkuat rasa kebangsaan.

Pertama, internet dan media sosial dapat menjadi platform untuk menyebarkan informasi dan narasi positif tentang bangsa dan negara. Konten edukatif tentang sejarah, budaya, dan tokoh-tokoh nasional dapat membantu generasi muda memahami akar sejarah dan nilai-nilai luhur bangsa.

Kedua, teknologi dapat memudahkan komunikasi dan kolaborasi antar masyarakat yang ter tersebar di berbagai wilayah. Platform digital dapat menjadi wadah untuk menggalang solidaritas, mempererat tali persaudaraan, dan memperkuat rasa kebersamaan antar warga negara.

Ketiga,  dapat menjadi sarana untuk mempromosikan budaya dan seni lokal ke kancah internasional. Melalui platform digital, karya-karya seni, musik, dan sastra Indonesia dapat diakses oleh masyarakat dunia, meningkatkan kesadaran dan apresiasi terhadap kekayaan budaya Indonesia.